Bahasa Indonesia

Apakah Amerika sedang hanyut ke dalam perang saudara?

Setelah pengambilan suara untuk pertanggungjawaban Presiden Bill Clinton pada hari Sabtu, tiba-tiba menjadi jelas bahwa Amerika Serikat sedang di tepi sebuah krisis politik yang bersejarah. Bahkan media pun-yang selama tahun ini telah mengabarkan kekacauan di Washington sepertinya itu sebuah lelucon yang sangat lucu-mulai menyadari bahwa apa yang sedang terjadi adalah sangat serius dan dapat membawa akibat fatal.

Aspek yang paling menonjol dari debat yang mendahului pengambilan suara untuk pertanggungjawaban itu adalah ketajaman dan kekejamannya. Untuk mencari contoh-contoh dalam sejarah seseorang akan harus kembali ke, bukan saja pertanggungjawaban seorang presiden di tahun 1868, tetapi lebih jauh-ke tahun-tahun yang mendahului pecahnya perang saudara di tahun 1861. Setelah pengambilan suara, Richard Gephardt, pemimpin minoritas Demokrat, memperingatkan bahwa politik di AS sedang mencapai tingkat kekerasan yang sama.

Kelihatannya tidak ada penjelasan yang terang untuk keganasan pertentangan politik antara para Demokrat dan Republiken. Ini-menurut para ahli-adalah sebuah era kemakmuran yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana AS, setelah "memenangkan" Perang Dingin, mempunyai kekuatan yang tak tertandingi sebagai satu-satunya superpower di dunia. Kenapa, jika begitu, di tengah situasi yang ideal ini, sistem politik negara ini sedang menuju ke arah keruntuhan?

Untuk mengatakan bahwa situasi ini hanya disebabkan oleh hubungan-hubungan badaniah Presiden Clinton dengan Monica Lewinsky dan penyangkalannya setelah itu adalah sangat tidak masuk akal. Kalau benar bahwa seks dan kebohongan-kebohongan merupakan sebab sesungguhnya dari krisis ini, orang harus menyimpulkan bahwa sistem pemerintahan Amerika tidak dapat bekerja. Kecerdasan dari para "Bapak-Bapak Pendiri" Republik Amerika tidaklah berarti banyak jika penjalanan pemerintahan tergantung pada kemauan para presiden untuk mengungkapkan kebenaran tentang kehidupan seks mereka.

Krisis ini haruslah muncul dari sebab-sebab yang berciri jauh lebih fundamentil. Pertentangan di Washington haruslah, pada akhirnya, mencerminkan pertentangan-pertentangan yang mendalam di dalam seluruh masyarakat Amerika.

Tidak ada negara kapitalis maju lain yang memiliki spektrum perdebatan politik yang sesempit Amerika Serikat. Menurut kekuasaan politik resmi tidaklah ada perjuangan kelas di Amerika Serikat. Tentu saja, ideologi resmi menyangkal adanya kelas-kelas sosial yang berlawanan.

Tetapi penyangkalan akan adanya pertentangan kelas tidak merubah kenyataan akan adanya pertentangan tersebut. Tepatnya karena hampir tidak ada jalan di dalam sistem politik itu untuk penunjukkan kontradiksi-kontradiksi antara kelas secara terbuka dan langsung, mereka cenderung untuk mewujudkan diri dalam bentuk-bentuk yang aneh dan juga sangat ganjil.

Krisis di Washington ini muncul dari interaksi kompleks proses-proses politik, ekonomis dan sosial. Demokrasi burjuis sedang retak di bawah tekanan kontradiksi-kontradiksi yang menumpuk, yang kian lama kian sulit dipecahkan. Proses-proses ekonomis dan teknologis yang berhubungan dengan pengglobalisasian ekonomi dunia telah menyusutkan kondisi-kondisi sosial dan hubungan-hubungan kelas di atas mana stabilitas Amerika telah lama bertumpu.

Segi-segi yang paling penting dari erosi ini adalah pemroletarisasian lapisan-lapisan luas masyarakat Amerika, runtuhnya jumlah dan pengaruh ekonomis kaum kelas menengah tradisional, dan tumbuhnya ketidakseimbangan sosial, yang tercerminkan dalam perbedaan yang besar dalam distribusi kekayaan dan pendapatan. Amerika Serikat adalah negara yang paling tidak seimbang di antara negara-negara berindustri utama, dengan jurang pemisah yang jauh lebih besar antara kaum beruang elit dan anggota populasi lainnya dari 25 bahkan 30 tahun yang lalu.

Walaupun proses-proses ini telah tampak selama hampir seluruh abad keduapuluh, mereka telah melaju sangat cepat sejak tahun 1975. Lapisan masyarakat yang bekerja untuk gaji telah berkembang secara tetap, dan jutaan pekerja-pekerja administrasi, profesional dan ketatalaksanaan tengah telah terpengaruhi oleh "downsizing" dan restrukturisasi, dengan bayaran, keuntungan-keuntungan ekstra dan jaminan pekerjaan mereka tererosi secara drastis.

Stabilitas ekonomis dan pengaruh sosial kelas-kelas menengah tradisional-usahawan-usahawan kecil, petani, manajer-manajer tengah, profesional-profesional mandiri-telah menurun secara drastis, dicerminkan oleh tingkat kebangkrutan yang telah mencapai rekor untuk perseorangan dan perusahaan-perusahaan kecil. Lapisan-lapisan tengah ini memegang proporsi sumber-sumber ekonomis dan keuangan masyarakat Amerika yang lebih kecil dari yang pernah terjadi sebelumnya dalam abad ini.

Tingkat ketidakseimbangan sosial yang tidak pernah sebesar ini menciptakan ketegangan yang besar dalam masyarakat. Adalah sebuah jurang pemisah besar antara orang-orang kaya dan kaum pekerja yang tidak dapat ditengahi oleh sebuah kelas menengah. Lapisan-lapisan tengah yang sebelumnya merupakan penyangga sosial, dan yang membentuk dasar utama dukungan untuk demokrasi burjuis, tidaklah dapat melakukan peranan itu lagi.

Berubahnya partai-partai lama

Kedua partai bisnis besar dalam cara-cara yang berbeda mencerminkan pengaruh dari perubahan-perubahan ekonomis ini atas kaum penguasa elit. Dalam usaha untuk mengembangkan dan mempertahankan dukungan populer untuk serangan mereka terhadap kelas pekerja dan peninggalan-peninggalan liberalisme sosial "New Deal", kepentingan-kepentingan perusahaan-perusahaan besar semakin lebih banyak melihat ke arah sayap kanan ekstrim untuk perlindungan politik kepentingan mereka. Partai Republiken, dulunya wakil-wakil Wall Street secara terbuka, telah menjadi alat elemen-elemen fasistis, yang dilambangkan oleh fundamentalis-fundamentalis Kristen seperti James Dobson dan Pat Robertson.

Kekuatan Republiken sayap kanan adalah: mereka mewakili, secara lebih konsisten dan lebih ganas dari faksi-faksi politik burjuis yang lainnya, kepentingan-kepentingan dari kaum beruang elit Amerika. Sayap kanan radikal itu tahu apa yang mereka maukan dan bersedia untuk bergerak tanpa mengindahkan kehendak umum untuk mendapatkannya. Para Republiken tidak bermain menurut peraturan-peraturan konstitusi yang normal, sedangkan para Demokrat berpangku tangan seperti penonton yang tidak berdaya dan pasif.

Kalau para Republiken mencerminkan kekerasan hubungan-hubungan kelas di Amerika, lawan-lawan burjuis mereka dalam Partai Demokrat, sebaliknya, mewujudkan sebuah liberalisme yang lemah dan terdemoralisasi, yang perspektif reform diperlunaknya telah dikesampingkan oleh kelas penguasa.

Dasar sosial Partai Demokrat telah dipengaruhi oleh proses-proses ekonomis dan sosial yang sama yang telah mendorong Partai Republiken ke arah kanan. Para aktivis dan pendukungnya adalah pengusaha-pengusaha kaya dan para profesional, sebuah lapisan petit-burjuis berkulit hitam-yang sebagian besar bergantung pada pemberian pemerintah dan korporasi-dan birokrasi serikat buruh. Lapisan-lapisan sosial ini mendukung reform, secara persaudaraan, asal itu tidak melibatkan perjuangan yang keras dan tidak mempengaruhi portfolio saham mereka. Mereka adalah sama jauhnya dari kelas buruh dengan rekan-rekan Republiken mereka.

Clinton berusaha untuk mendamaikan gerombolan tukang gantung Republiken dalam Dewan Perwakilan Rakyat AS, pertama dengan permintaan maaf yang menyembah-nyembah, kemudian dengan pemboman Irak. Sekarang ia akan berusaha untuk mendamaikan para Republiken di Senat. Ketidakberdayaannya di hadapan kampanye pertanggungjawabannya bukanlah hanya bersifat pribadi, tetapi merupakan fenomenon politik. Jika ia mencela para Republiken di konggress dan mengadakan sebuah permohonan yang serius kepada rakyat, para Demokrat di konggress akan meninggalkannya secara berkelompok, menentukan nasibnya dalam pengadilan Senat.

Partai Demokrat tidaklah mempunyai kemampuan untuk mempertahankan diri karena sebuah perjuangan melawan kampanye pertanggungjawaban itu akan berarti penjelasan arti politik kampanye sayap kanan untuk menggoyahkan pemerintahan Clinton, menunjukkan kekuatan-kekuatan sosial yang mendukungnya dan membangkitkan sebuah pergerakan oposisi umum di kalangan kelas pekerja. Karena mereka adalah sebuah partai burjuis yang mempertahankan sistem profit, Partai Demokrat tidaklah dapat mengajukan permohonan seperti itu.

Badai politik yang akan datang

Perkembangan-perkembangan selama seperempat abad yang lalu telah dalam kenyataan membuat AS menjadi dua negara, yang, seperti yang ditunjukkan oleh kejadian-kejadian baru-baru ini, tidak berbicara bahasa politik yang sama. Ada para pekerja Amerika, yang merupakan sebagian besar, yang menghadapi perjuangan terus-menerus melawan penghapusan pekerjaan dan pengikisan tingkat kehidupan; dan ada kaum elit beruang-para kapitalis dan lapisan kelas menengah atas-yang memonopoli sistem politik.

Sampai sekarang konflik di Washington telah terbatas dalam elit politik dan media, yang telah mengacuhkan, menilai secara salah, atau dalam pengambilan suara pertanggungjawaban, secara langsung menentang sentimen rakyat. Bagaimanapun, di bawah permukaan perang gila ini, kekuatan-kekuatan sosial yang sangat besar sedang bergerak. Tanpa memperdulikan bagaimana krisis ini akan berakhir dalam jangka pendek, kontradiksi-kontradiksi sosial ini haruslah mewujudkan diri dalam sebuah konflik sosial yang mendalam.

Perpecahan dari ledakan ekonomi di tahun 1990an akan mendorong perkembangan ketegangan sosial dan perkembangan kesadaran politik di kalangan kelas pekerja. Perkembangan bursa saham yang cepat telah menciptakan ilusi-ilusi dalam sistem profit ini dan memudahkan Clinton dan para Republiken untuk menyamarkan sifat reaksioner kebijaksanaan-kebijaksanaan seperti penghapusan program kesejahteraan sosial. Tetapi penghapusan program-program kesejahteraan sosial ini berarti jika sebuah penurunan dalam ekonomi, kalau bukan sebuah kemerosotan total atau panik finansiil, akan secara cepat menyeret jutaan ke dalam kemiskinan.

Financial Times Inggris memperingatkan hari Sabtu atas kerapuhan ekonomi Amerika, yang berdasarkan atas penggembungan fantastik nilai aset. Bursa saham AS yang bernilai lebih tinggi dari yang sebenarnya adalah apa yang berdiri antara kapitalisme dunia dan sebuah resesi dunia yang besar, itu katakan. Itu tanpa perlu dikatakan bahwa, terkoyak karena perkelahian politik di dalam Washington, kaum burjuis Amerika tidaklah dalam kondisi di mana mereka dapat mengorganisir tindakan global untuk menanggulangi krisis finansiil atau kurs yang mendatang.

Beberapa suara yang lebih serius di pres Amerika telah mulai mengutarakan kekhawatiran tentang akibat-akibat krisis ini. Seorang kolumnis di New York Times memperingatkan,"Jika institusi-institusi negara kita gagal mengambil keputusan dan membersihkan semua pembelahan secara adil, menurut hukum dan terbuka, warga-warga Amerika bisa tertarik ke arah perkelahian di jalan-jalan.

Sebuah editorial dalam Los Angeles Times berjudul "Awas kemarahan." Itu mengatakan:"Sebuah Kapitol yang tidak mencerminkan rakyat yang mereka wakili, yang dengan mudahnya tergoyang oleh sebuah grup ekstremis yang kecil tetapi bersuara keras, adalah sebuah bahaya yang lebih besar terhadap Republik ini daripada semua kebohongan-kebohongan Bill Clinton yang mementingkan dirinya sendiri. Dewan Perwakilan Rakyat AS seharusnya menurut sebuah peringatan yang sepertinya dari Kitab Injil dari senator Republiken John Lewis (D-Ga) yang dikatakannya di tahun ini:'Rakyat Amerika sedang mengawasi. Awas kemarahan rakyat Amerika...Awas.'"

Tidak ada kelas penguasa lainnya yang telah dapat menahan dengan sukses sebuah pergerakan kelas pekerja seperti kelas penguasa Amerika. Menggunakan sistem dua-partai untuk memanipulasi sentimen umum, bergerak sekarang ke kiri, setelah itu ke kanan menurut yang diperlukan oleh keadaan, kapitalisme Amerika telah dapat mencegah perkembangan sebuah pergerakan politik mandiri di kalangan para pekerja. Yang sangat penting adalah peranan media massa, yang menyensor dan menganggap tidak sah ekspresi pendapat politik di luar konsensus sayap kanan di Washington.

Cara-cara ini, bagaimanapun juga, mempunyai batas. Meskipun media yang paling menurut dan politisi yang paling tersuap tidak dapat membuat program yang akan memperkaya orang-orang kaya menarik untuk rakyat jelata. Jaman di mana politik Amerika terbatas dalam spektrum konservatif to ultra konservatif, dengan sosialisme dilarang dan bahkan liberalisme merupakan sebuah kata kotor, sedang berakhir. Kudeta politik sayap kanan radikal telah mulai mendapat reaksi dari bawah.

Ada tiga tanda-tanda kemunculan sebuah situasi revolusioner. Kelas penguasa yang lama tidaklah dapat lagi memerintah dengan cara yang sama. Para rakyat yang tertekan tidak dapat lagi hidup dalam cara lama. Dan rakyat itu telah menyadari pentingnya pengambilan jalan perjuangan politik, dan memusatkan nasib negeri dalam tangan mereka sendiri. Kedua kondisi yang pertama telah ada di Amerika, tetapi yang ketiga masih harus matang. Ke tugas inilah para sosialis harus mengarahkan perhatian mereka.

Loading